Mengenal Tiga Tahapan Menopause pada Perempuan

Mengenal Tiga Tahapan Menopause pada Perempuan

Bagikan :


Setiap perempuan pasti akan mengalami menopause ketika memasuki usia tertentu. Ketika mengalami menopause, perempuan tidak akan mengalami menstruasi lagi setiap bulannya karena tubuh tak lagi melepaskan sel telur untuk dibuahi. Menopause tidak terjadi begitu saja namun terjadi secara bertahap. Masing-masing tahapan memiliki tanda perubahan yang berbeda dan tak jarang membuat perempuan merasa khawatir.

 

Apa itu menopause?

Menopause dapat diartikan sebagai berakhirnya siklus menstruasi dan kesuburan perempuan secara alami. Saat menopause, ovarium tidak lagi menghasilkan hormon kesuburan yaitu estrogen dan progesterone. Akibatnya sel telur akan habis, indung telur tidak akan melepaskan sel telur setiap bulannya dan perempuan akan berhenti menstruasi.

Biasanya menopause terjadi ketika perempuan memasuki usia di atas 40 tahun. Namun sebagian besar perempuan mengalami menopause setelah memasuki usia 50 tahun atau lebih. Selain itu, ada juga beberapa perempuan yang mengalami menopause sebelum 40 tahun.

 

Perubahan yang terjadi dalam tahapan menopause

Menopause tidak terjadi begitu saja. Dilansir dari Cleveland Clinic, menopause terjadi dalam tiga tahapan dan masing-masing tahapan dapat berlangsung selama beberapa bulan dan tahunan. Tahapan menopause di antaranya:

1. Perimenopause

Kata perimenopause berarti menjelang menopause, merujuk pada waktu yang dipersiapkan tubuh pada masa transisi menuju menopause. Tanda-tanda menopause bisa mulai muncul di usia pertegahan 30an, atau ketika memasuki usia 40an. Masa perimenopause dapat berlangsung 8-10 tahun menjelang menopause yang sebenarnya.

Pada tahapan ini, hormon estrogen mulai naik turun sehingga menyebabkan siklus menstruasi berubah menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Pada tahapan ini kesuburan wanita mulai menurun sehingga peluang untuk hamil juga akan semakin sulit. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi perempuan untuk dapat hamil.

Gejala lain yang dialami pada masa perimenopause adalah jaringan vagina akan terasa kering dan mengalami penurunan elastisitas sehingga muncul rasa nyeri saat berhubungan seksual. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan Anda mengalami perubahan suasana hati, gangguan tidur, dan munculnya hot flashes, yaitu sensasi rasa panas yang muncul secara tiba-tiba.

2. Menopause

Masa menopause terjadi ketika Anda tidak lagi mengalami menstruasi. Pada tahapan ini ovarium telah berhenti mengeluarkan sel telur dan menghasilkan estrogen. Masa menopause ditandai dengan Anda tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

Gejala yang Anda alami selama perimenopause dapat terus berlangsung saat menopause. Pada tahapan ini Anda juga dapat mengalami buang air kecil menjadi lebih sering, keringat saat malam, serta kulit, mata dan bibir menjadi lebih kering.

3. Postmenopause

Postmenopause terjadi setelah Anda mengalami menopause selama satu tahun. Setelah Anda melewati masa menopause, maka Anda akan memasuki tahapan postmenopause untuk seterusnya.

Pada tahapan ini gejala yang Anda rasakan seperti hot flashes dan susah tidur lama kelamaan akan berkurang. Namun risiko perempuan mengalami penyakit jantung atau osteoporosis akan meningkat.

 

Menopause adalah tahapan yang pasti terjadi dalam hidup perempuan. Terkadang tak mudah bagi perempuan menghadapi masa menopause baik secara psikis maupun secara fisik. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala menopause yang dirasa sangat mengganggu maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:02